{:en}International Workshop COVID-19: Implementation of Laboratory Biorisk Management Practice (Biosafety and Bioscurity){:}{:id}Lokakarya Internasional COVID-19: Penerapan Praktik Manajemen Bioriskal Laboratorium (Biosafety dan Bioscurity){:}

{:en}Technological and industrial developments grow along the increasing number of companies and laboratories that handle both chemical and biological substances. This has a positive effect on the development of science and technology that can improve human welfare. However, on the other hand, it also led to an increase in the number of people working and even created, pathogens and toxins that were more dangerous than we were previously familiar with that cause an inevitable increase in risk. Laboratory-acquired infections (LAI) have been reported since 1879 (Lamont and Blacksell, 2018)1 and still occurring. This shows the importance of implementing biorisk management system, especially in the laboratory Biorisk management system appears as one of the efforts made to reduce the risk of accidental infection and deliberate misuse of pathogens or toxins. The biorisk management system emphasizes the roles and responsibilities of everyone in the institution, and ensures that the highest level of management has primary responsibility for the system. The risk management system places priority on rational and evidence-based decision making. In addition to evaluating risks proactively, the performance of the biorisk management system is continuously assessed to help anticipate what went wrong and how to improve the correction strategies. To reduce the possibility of LAI and increase the credibility of the institution, Institute of Tropical Disease Universitas Airlanga in collaboration with Airlangga Disease Prevention and Research Center – One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC), will hold a Workshop ” COVID-19: Implementation of Laboratory Biorisk Management Practice (Biosafety and Bioscurity)”.

Objectives

The objectives of this workshop is to provide information on biorisk management and formulate the strategic measures that can be taken to ensure laboratory biosafety and biosecurity especially in COVID 19.

Date and Place

Date          : 2020, 16 September

Time          : 8.30-11.50

Place          : Online via Zoom

Organizers

This webinar organized by Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD UNAIR) in collaboration with Airlangga Disease Prevention and Research Center – One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) which is a part of Indonesia One Health University Network (INDOHUN){:}{:id}

Perkembangan teknologi dan industri tumbuh seiring dengan semakin banyaknya perusahaan dan laboratorium yang menangani baik bahan kimia maupun biologi. Hal tersebut berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun, di sisi lain, hal itu juga menyebabkan peningkatan jumlah orang yang bekerja dan bahkan menciptakan, patogen dan racun yang lebih berbahaya daripada yang kita kenal sebelumnya yang menyebabkan peningkatan risiko yang tak terhindarkan. Infeksi yang didapat di laboratorium (LAI) telah dilaporkan sejak 1879 (Lamont dan Blacksell, 2018) 1 dan masih terjadi. Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan sistem manajemen biorisiko, khususnya di laboratorium Sistem manajemen Biorisk muncul sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi yang tidak disengaja dan penyalahgunaan patogen atau racun yang disengaja. Sistem manajemen biorisiko menekankan peran dan tanggung jawab setiap orang di lembaga, dan memastikan bahwa manajemen tingkat tertinggi memiliki tanggung jawab utama untuk sistem tersebut. Sistem manajemen risiko memprioritaskan pengambilan keputusan yang rasional dan berbasis bukti. Selain mengevaluasi risiko secara proaktif, kinerja sistem manajemen biorisiko terus dinilai untuk membantu mengantisipasi apa yang salah dan bagaimana memperbaiki strategi koreksi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya LAI dan meningkatkan kredibilitas institusi, Institute of Tropical Disease Universitas Airlanga bekerjasama dengan Airlangga Disease Prevention and Research Center - One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC), akan mengadakan Workshop "COVID-19: Implementasi Praktik Pengelolaan Bioriskal Laboratorium (Biosafety dan Bioscurity) ".

Tujuan
Workshop ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengelolaan biorisiko dan merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memastikan biosafety dan biosecurity laboratorium khususnya pada COVID 19.
Tanggal dan tempat
Tanggal: 2020, 16 September
Waktu: 8.30-11.50
Tempat: Online melalui Zoom
Penyelenggara
Webinar ini diselenggarakan oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD UNAIR) bekerjasama dengan Airlangga Disease Prevention and Research Center - One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) yang merupakan bagian dari Indonesia One Health University Network (INDOHUN).

{:}

Leave a Reply