{:en}Apprenticeship Programme by JICA and ITD-UNAIR Biorisk management in laboratories{:}{:id}Program Magang oleh JICA dan ITD-UNAIR Manajemen Biorisiko di Laboratorium{:}

{:en}The captioned apprenticeship programme[1] was convened Jointly by JICA and Institute of Tropical Disease – Universitas Airlangga. The programme aims to provide learning opportunity on practical aspects of biorisk management in BSL-3 laboratories. Seven professionals of ITD-UNAIR instructed two apprentices from the central laboratory of Badan POM.

Biorisk management is a system or framework that describes the use of practices, operations and training, safety equipment and buildings specifically designed to protect workers, the community and the environment from accidental exposure or unauthorized access, loss, theft, misuse, diversion or intentional release of infectious agents and toxins.

The programme covered various topics such as the construction and design, layout and maintenance of BSL-3 laboratory, Standard Operating Procedures (SOPs) for the BSL 3 laboratory, practices relating to procedures for entering and leaving the BSL 3 laboratory, procedures for laboratory work, application of basic principles of biosafety/biosecurity, the overall flow of sample handling and other routine laboratory work applicable to BSL 3.

Photo

Prof. dr. Maria Inge Lusida, Mkes., PhD, SpMK(K)., Director of Institute of Tropical Disease UNAIR emphasized the benefit of this programme for both ITD and Badan POM. Badan POM is working on the construction of Biosafety Level 3 laboratory and this practical training will be very useful to carry out research and testing in safe condition.

The program also provided an opportunity for Badan POM and ITD-UNAIR to continue their communication and establish a relationship that will mutually enhance the technical capacities of both institutions in biorisk management in future.

UNAIR has a long history of collaboration with JICA and many Japanese researchers in the field of research and studies on infectious diseases using the BSL 3 laboratory, which was built by JICA/JST SATREPS (2010 -2014) and has been operated and managed for many years with KOBE University and others. ITD-UNAIR’s BSL-3 laboratory is often a place of learning due to the limited presence of BSL-3 in Indonesia

Photo

Source : https://www.jica.go.jp/{:}{:id}Program magang dengan judul[1] diselenggarakan Bersama oleh JICA dan Institute of Tropical Disease – Universitas Airlangga. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar tentang aspek praktis manajemen biorisiko di laboratorium BSL-3. Tujuh tenaga profesional ITD-UNAIR menginstruksikan dua orang magang dari laboratorium pusat Badan POM.

Manajemen biorisiko adalah sistem atau kerangka kerja yang menggambarkan penggunaan praktik, operasi dan pelatihan, peralatan keselamatan dan bangunan yang dirancang khusus untuk melindungi pekerja, masyarakat dan lingkungan dari paparan yang tidak disengaja atau akses yang tidak sah, kehilangan, pencurian, penyalahgunaan, pengalihan atau pelepasan yang disengaja. dari agen infeksius dan toksin.

Program tersebut mencakup berbagai topik seperti konstruksi dan desain, tata letak dan pemeliharaan laboratorium BSL-3, Prosedur Operasi Standar (SOP) laboratorium BSL 3, praktik terkait tata cara masuk dan keluar laboratorium BSL 3, prosedur kerja laboratorium , penerapan prinsip-prinsip dasar biosafety/biosecurity, alur penanganan sampel secara keseluruhan dan pekerjaan laboratorium rutin lainnya yang berlaku untuk BSL 3.

Photo

Prof dr. Maria Inge Lusida, Mkes., PhD, SpMK(K)., Direktur Institute of Tropical Disease UNAIR menekankan manfaat program ini baik bagi ITD maupun Badan POM. Badan POM sedang mengerjakan pembangunan laboratorium Biosafety Level 3 dan pelatihan praktis ini akan sangat berguna untuk melakukan penelitian dan pengujian dalam kondisi aman.

Program ini juga memberikan kesempatan bagi Badan POM dan ITD-UNAIR untuk melanjutkan komunikasi dan menjalin hubungan yang akan saling meningkatkan kapasitas teknis kedua institusi dalam pengelolaan biorisiko di masa mendatang.

UNAIR memiliki sejarah panjang kerjasama dengan JICA dan banyak peneliti Jepang di bidang penelitian dan studi penyakit menular menggunakan laboratorium BSL 3 yang dibangun oleh JICA/JST SATREPS (2010 -2014) dan telah dioperasikan dan dikelola selama bertahun-tahun. tahun dengan KOBE University dan lain-lain. Laboratorium BSL-3 ITD-UNAIR sering menjadi tempat belajar karena keterbatasan keberadaan BSL-3 di Indonesia

Photo

 

Sumber : https://www.jica.go.jp/{:}

Leave a Reply